Minggu, 04 Oktober 2015

TUGAS 3 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN


A. KUALITAS INFORMASI

Pada skripsi yang telah kami review dengan judul “Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Komposisi Menu Makanan Yang Tepat Pada Program Diet” menggunakan metode logika fuzzy model Sugeno dan algoritma genetik untuk jenis penelitiannya. Metode ini dinilai sudah memenuhi syarat-syarat adanya kualitas informasi di dalamnya.Adapun syarat-syarat sebuah skripsi telah memenuhi karakteristik kualitas informasi yaitu :

·         Relevan
·         Akurat
·         Lengkap
·         Tepat waktu
·         Dapat dipahami
·         Dapat dibandingkan

 
Berikut adalah penjelasan mengapa skripsi ini kami katakana telah memenuhi 6 syarat di atas:

1.    Relevan

Pada skripsi ini informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Metode yang digunakan dapat membantu pasien dalam menentukan menu makanan yang tepat sesuai dengan kalori yang dibutuhkan dan sesuai dengan keputusan yang akan diambil.



2.      Akurat

Data pada sistem yang dibuat ini sudah akurat. Dibuktikan dengan adanya tahap-tahap menganalisis kebutuhan sistem yaitu dengan adanya data-data  pasien, data-data makanan dan kalori-kalori yang terkandung didalamnya, serta perangkat lunak dan peralatan yang dibutuhkan.


3.      Lengkap

Informasi yang ada pada sistem ini sudah lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan. Kelengkapan informasi ini dilihat dari tahapan yang dilakukan untuk menentukan komposisi menu makanan yang tepat pada program diet. Tahapan yang pertama dengan mencari kalori harian dari seorang pasien dengan menggunakan logika fuzzy model Sugeno, parameter yang digunakan yaitu : jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, usia, aktivitas, dan penyakit. Tahap kedua yaitu mengkombinasikan manu makanan yang sesuai dengan kalori harian pasien, parameter yang digunakan adalah golongan darah.


4.      Tepat waktu

Informasi  pada sistem ini disesuaikan dengan perubahan alur data yang ada dan bersifat up to date. Hasil dari sistem ini menyesuaikan dengan data-data baru yang diinputkan.


5.      Dapat dipahami

Pada Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Komposisi Menu Makanan Yang Tepat Pada Program Diet ini dinilai mudah untuk dipahami. Pada sistem pendukung keputusan ini telah dilakukan pengujian tentang kelayakan dan kemudahan penggunaan sistem. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa informasi pada sistem ini termasuk ke dalam kategori kualitas informasi yang dapat dipahami.


6.      Dapat dibandingkan

Pada sistem ini telah dilakukan pengujian aplikasi yang dilakukan di RSUD M Yunus Bengkulu terhadap seorang ahli gizi. Dari hasil yang didapatkan oleh aplikasi ini tidak jauh berbeda dengan perhitungan manualnya. Dapat disimpulkan baha aplikasi ini telah berjalan dengan baik dan dapat digunakan.


B. HIERARKI MANAJEMEN KLASIK


Pada umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen. Secara klasik hierarki ini terdapat tiga tingkatan, yaitu :

1.Manajemen puncak (Strategi) yang berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic planning). Pada manajemen puncak keputusan yang diambil adalah keputusan strategis.

2.Manajemen menengah (Taktis), yaitu menangani permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak pada masalah administrasi. Pada manajemen menengah ini keputusan yang diambil adalah keputusan administrasi/taktis. Keputusan ini adalah keputusan yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.

3.Manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan operasional (kegiatan operasi harian). Keputusan yang diambil pada manajemen operasional disebut keputusan operasional.


Berdasarkan 3 Uraian diatas, Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Komposisi Menu Makanan Yang Tepat Pada Program Diet termasuk kedalam hierarki Manajemen Operasional dikarenakan pada aplikasi tersebut memberikan alternatif dalam menentukan  komposisi menu makanan yang tepat untuk program diet yang sesuai dengan kalori harian  pasien tersebut. Pada sistem terdapat 2 tahapan, yang pertama mencari kalori harian dengan logika fuzzy menggunakan parameter jenis kelamin, berat badan, usia, ktifitas, dan penyakit. Tahap kedua yaitu mengkombinasikan menu makanan yang sesuai dngan kalori harian pasien, parameter yang digunakan yaitu golongan darah.


C. KATEGORI KEPUTUSAN
Keputusan – keputusan yang dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis, yaitu: 

1. Keputusan Terprogram (terstruktur), Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tak Terprogram (tidak terstruktur), Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.

Untuk SPK penentuan komposisi makanan yang tepat pada program diet termasuk kedalam kategori keputusan terprogram(terstruktur) karena program diet memiliki aturan yang telah dibuat dan  ditetapkan  oleh para ahli gizi yang akan menentukan makanan. Program diet harus memiliki aturan yang benar dan terstruktur karena berkaitan dengan kesehatan jasmani seseorang  


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar