A. KUALITAS INFORMASI
Pada skripsi yang telah kami review dengan judul “Sistem Pendukung
Keputusan Untuk Menentukan Komposisi Menu Makanan Yang Tepat Pada Program Diet”
menggunakan metode logika fuzzy model
Sugeno dan algoritma genetik untuk jenis penelitiannya. Metode ini dinilai
sudah memenuhi syarat-syarat adanya kualitas informasi di dalamnya.Adapun
syarat-syarat sebuah skripsi telah memenuhi karakteristik kualitas informasi
yaitu :
· Relevan
· Akurat
· Lengkap
· Tepat waktu
· Dapat dipahami
· Dapat dibandingkan
Berikut adalah penjelasan mengapa
skripsi ini kami katakana telah memenuhi 6 syarat di atas:
1. Relevan
Pada
skripsi ini informasi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan. Metode yang
digunakan dapat membantu pasien dalam menentukan menu makanan yang tepat sesuai
dengan kalori yang dibutuhkan dan sesuai dengan keputusan yang akan diambil.
2.
Akurat
Data
pada sistem yang dibuat ini sudah akurat. Dibuktikan dengan adanya tahap-tahap
menganalisis kebutuhan sistem yaitu dengan adanya data-data pasien, data-data makanan dan kalori-kalori
yang terkandung didalamnya, serta perangkat lunak dan peralatan yang
dibutuhkan.
3.
Lengkap
Informasi
yang ada pada sistem ini sudah lengkap sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan.
Kelengkapan informasi ini dilihat dari tahapan yang dilakukan untuk menentukan komposisi
menu makanan yang tepat pada program diet. Tahapan yang pertama dengan mencari
kalori harian dari seorang pasien dengan menggunakan logika fuzzy model Sugeno, parameter yang
digunakan yaitu : jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, usia, aktivitas,
dan penyakit. Tahap kedua yaitu mengkombinasikan manu makanan yang sesuai
dengan kalori harian pasien, parameter yang digunakan adalah golongan darah.
4.
Tepat waktu
Informasi pada sistem ini disesuaikan dengan perubahan
alur data yang ada dan bersifat up to
date. Hasil dari sistem ini menyesuaikan dengan data-data baru yang diinputkan.
5. Dapat
dipahami
Pada
Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Komposisi Menu Makanan Yang Tepat
Pada Program Diet ini dinilai mudah untuk dipahami. Pada sistem pendukung
keputusan ini telah dilakukan pengujian tentang kelayakan dan kemudahan
penggunaan sistem. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa informasi pada
sistem ini termasuk ke dalam kategori kualitas informasi yang dapat dipahami.
6. Dapat
dibandingkan
Pada
sistem ini telah dilakukan pengujian aplikasi yang dilakukan di RSUD M Yunus
Bengkulu terhadap seorang ahli gizi. Dari hasil yang didapatkan oleh aplikasi
ini tidak jauh berbeda dengan perhitungan manualnya. Dapat disimpulkan baha
aplikasi ini telah berjalan dengan baik dan dapat digunakan.
B. HIERARKI
MANAJEMEN KLASIK
Pada
umumnya suatu organisasi memiliki hierarki manajemen. Secara klasik hierarki
ini terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1.Manajemen puncak (Strategi) yang
berkaitan dengan masalah perencanaan yang bersifat strategis (strategic
planning). Pada manajemen puncak keputusan yang diambil adalah keputusan
strategis.
2.Manajemen menengah (Taktis), yaitu
menangani permasalahan kontrol/pengawasan yang sifat pekerjaannya lebih banyak
pada masalah administrasi. Pada manajemen menengah ini keputusan yang diambil
adalah keputusan administrasi/taktis. Keputusan ini adalah keputusan yang
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya.
3.Manajemen operasional, yaitu berkaitan dengan kegiatan
operasional (kegiatan operasi harian). Keputusan yang diambil pada manajemen
operasional disebut keputusan operasional.
Berdasarkan 3 Uraian diatas, Sistem
Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Komposisi Menu Makanan Yang Tepat Pada
Program Diet termasuk kedalam hierarki Manajemen
Operasional dikarenakan pada aplikasi tersebut memberikan alternatif dalam
menentukan komposisi menu makanan yang
tepat untuk program diet yang sesuai dengan kalori harian pasien tersebut. Pada sistem terdapat 2
tahapan, yang pertama mencari kalori harian dengan logika fuzzy menggunakan
parameter jenis kelamin, berat badan, usia, ktifitas, dan penyakit. Tahap kedua
yaitu mengkombinasikan menu makanan yang sesuai dngan kalori harian pasien,
parameter yang digunakan yaitu golongan darah.
C. KATEGORI KEPUTUSAN
Keputusan – keputusan yang
dibuat pada dasarnya dikelompokkan dalam 2 jenis,
yaitu:
1. Keputusan Terprogram
(terstruktur), Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian
hingga suatu prosedur pasti telah dibuat menanganinya sehingga keputusan
tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sebagai sesuatu yang baru) tiap kali
terjadi.
2. Keputusan Tak Terprogram
(tidak terstruktur), Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang
konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk menangani masalah ini karena belum
ada sebelumnya atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit
atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Untuk SPK penentuan komposisi makanan yang tepat
pada program diet termasuk kedalam kategori
keputusan terprogram(terstruktur) karena program diet memiliki aturan yang
telah dibuat dan ditetapkan oleh para ahli gizi yang akan menentukan
makanan. Program diet harus memiliki aturan yang benar dan terstruktur karena
berkaitan dengan kesehatan jasmani seseorang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar